NUNUKAN – Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid,SE,MM,Ph.D menyatakan bahwa pemerintah daerah harus terus berupaya mengatasi pandemi COVID-19 seraya melakukan pemulihan ekonomi di masyarakat agar perekonomian daerah tetap tumbuh.
“Saat ini memang kita dihadapkan pada pilihan sulit, mana yang perlu didahulukan, bahkan ada yang mendikotomikan Protokol Kesehatan dengan Protokol Ekonomi,” kata Laura saat menjawab pertanyaan wartawan Diksipro.com dalam kaitannya dengan 100 kerja pemerintahan “AMANAH” (Asmin Laura – Hanafiah). Senin, 6/9/2021. Perbincangan ini bisa dilihat di https://diksipro.com/bincang-eksklusif-bupati-nunukan/
Menurut Laura, sebenarnya pilihannya adalah “trade off health care on economic welfare” yang mana keduanya tidak saling menekan, akan tetapi saling melengkapi.
Dikatakan pilihannya adalah hidup berdampingan dengan COVID-19 sambil mematuhi disiplin yang menjadi syaratnya, sebab hidup mengisolasi diri terus-menerus akan berdampak buruk bagi ekonomi, namun dengan sedikit melonggarkan aturan, membuka peluang ekonomi agar bergerak lagi.
“Karena perlakuan adaptasi terhadap keadaan baru yang dulu diistilahkan Normal Baru yang dirancukan maknanya, maka keduanya harus dikompromikan. Tentu dengan kapasitas belum penuh. Tapi setidaknya ekonomi bisa berjalan lagi secara bertahap,” katanya.
Contoh sederhana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nunukan, dengan menggulirkan bantuan kepada pelaku UMKM, dan juga batuan kepada masyarakat melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang saat ini sedang berjalan.
Oleh karena itu, Laura mengajak masyarakat tetap bisa beraktivitas ekonomi bersamaan menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar penyebaran wabah bisa terkendalikan.
Laura meyakini jika pemerintah dan masyarakat berhasil memberlakukan PPKM di tengah pandemi tanpa memicu lonjakan kasus COVID-19, akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 ini.
“Itulah pilihan dilematis yang harus dilakukan, yaitu mengamankan warga dari bahaya pandemi COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang paling elementer, pakai masker dan cuci tangan yang benar, jaga jarak aman dan hindari kerumunan,” kata Laura.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi penularan Covid-19 di tahun 2021. Hal ini dikarenakan tren kasus positif Covid-19 di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Nunukan.
Laura menyebut langkah pertama ialah memperketat disiplin protokol kesehatan semakin diperketat.
“Untuk memastikan masyarakat sepenuhnya patuh. Penegakan disiplin ini akan terus dilakukan dengan melibatkan TNI/Polri untuk menagawasi hingga nanti seluruh masyarakat mendapatkan vaksin dan tercapainya herd immunity,” kata Laura lagi.
Kedua, upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) terus diperkuat. Dan ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dan kontak erat yang positif dapat dideteksi lebih cepat, dan juga memperoleh penanganan kesehatan sesuai standar. Sehingga menekan angka kasus positif dan mengurangi angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan.
Langkah ketiga jika kasus positif masih tinggi, adalah dengan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat. “Penting diketahui, mobilitas masyarakat yang tidak terkendali selama pandemi, ini sangat berpotensi meningkatkan angka penularan,” jelasnya.
Oleh karena itu, dengan pembatasan mobilitas ini diharapkan dapat menekan penularan yang terjadi. Pembatasan ataupun pelonggaran aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan di suatu daerah merupakan aspek yang harus dilakukan sejalan dengan naik turunnya kasus Covid-19.
Ia berharap masyarakat tetap mengedepankan semangat dan optimisme, karena dapat menjadi titik balik penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Apabila seluruh kebijakan dalam rangka upaya penanganan pandemi Covid-19 dipatuhi masyarakat.
“Namun kita harus tetap waspada, karena virus korona ini berbahaya dan sangat mudah penyebarannya maka wajib untuk ditangani secara serius tanpa menimbulkan kepanikan masyarakat” katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Nunukan untuk secara bersama-sama mengantisipasi serangan virus corona dan berdoa kepada Allah SWT agar bencana nasional ini dapat kita atasi dengan baik. Tanpa dukungan masyarakat maka hasilnya imposible.
Disadari juga dengan adanya nkegiatan usaha rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya, yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi, perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pengembangan budidaya rumput laut juga sejalan dengan visi misi pemerintah untuk mendorong menjadi sumber ekonomi masayarakat di masa depan.
“Dari sisi pemanfaatan sumberdaya perikanan melalui perikanan budidaya, rumput laut bisa banyak berkontribusi. Terutama sebagai andalan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya
Sekedar informasi, menurut data di KKP, total produksi rumput laut nasional yang diekspor ke luar negeri saat ini 80 % berasal dari Kalimantan Utara, namun pelaku eksport nya berasal dari Sulsel dan Surabaya, sehingga daerah tersebut yang menikmati PAD nya. Olehnnya itu hal ini juga sudah dibicarakan dengan Gubernur Kaltara, dan juga Menteri KKP terkait PAD itu.
Disinggung mengenai hubungan kerjasama dengan Wakil Bupati (H.Hanafiah) saat ini, Laura mengatakan, hingga saat ini, antara Bupati dan Wakil Bupati H,Hanafiah, saling mengisi.
“Pada prinsipnya Beliau mengbackup dan itu sudah ada pembagian tugas Bupati / Wakil Bupati, bahkan disetiap kesempatan Beliau rajin menggantikan saya jika saya sedang berhalangan. Hingga saat ini hubungan Bupati dan Wakil Bupati itu berjalan baik, begitu juga Sekda, Asisten, termasuk SKPD semua pada mendukung,” tutupnya. (gzb)