PROKOMPIM – “Di wilayah Atulai itu banyak anak – anak sungai yang bisa dibudidayakan untuk ikan air tawar, kolam kolam juga banyak bisa dimanfaatkan”.
Itulah sepenggal kalimat dari sekian keterangan yang disampaikan Camat Sembakung Atulai H. Ramli, SE.,MAP saat diwawancara minggu lalu oleh Tim Liputan PROKOMPIM Setda Nunukan.
Lebih lanjut H. Ramli menyampaikan bahwa pihaknya (Kecamatan Sembakung Atulai) selalu mensosialisasikan perihal potensi budidaya ikan air tawar ini kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Sembakung Atulai dalam setiap kesempatan, seperti saat digelar Musrembang dan saat pertemuan – pertemuan dengan kepala desa. Dalam sosialisasinya, H. Ramli mengarahkan agar BUMDes yang ada di desa – desa bisa bergerak dan berusaha di bidang perikanan dan peternakan.
Dari dorongannya ini, H. Ramli menyampaikan sudah ada desa yang memprogramkan dalam BUMDes- budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah Desa Saduman.
“ Mudah – mudahan berhasil sehingga bisa menularkan kepada desa yang lainnya”, ujar H. Ramli.
Sebenarnya, menurutnya hasil perikanan air tawar dari wilayah Sembakung Atulai ini sudah ada dan sudah dipasarkan di Mansalong, namun itu adalah ikan tangkapan dari sungai. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, ikan dan daging sementara ini masih dipasok dari luar daerah, seperti Malinau, tanjung selor dan Berau.
“Minimal bisa mencukupi kebutuhan sendiri, dan mungkin nanti bisa dipasarkan ke luar juga. Makanya sekarang saya sampaikan kepada masyarakat setiap hari penjual ikan masuk dari Malinau, Berau, Tanjung Selor, nah saya katakan ini peluang usaha sebenarnya, kalau tidak laku tidak mungkin mereka datang terus, jangan kita melihat saja, menonton saja, kita harus lihat ini bisa dibudidayakan di tempat kita, demikian juga peternakan juga seperti itu, kenapa tidak kita balik artinya kita yang jual”, ujarnya menambahkan.
Lanjut menurutnya wilayah kecamatan Sembakung Atulai memiliki lahan dan air yang cukup sehingga dari kondisi geografis Sembakung Atulai itulah H. Ramli memilih budidaya ikan air tawar dan peternakan untuk didorong menjadi usaha masyarakat dan desa.
“Kalau potensi pariwisata saat ini belum ada, justru dengan adanya kolam kolam itu nanti kalau mereka terbiasa untuk memelihara ikan itu nanti dibuat wisata juga, menjadi areal pemancingan”, tambahnya.
Dikonfirmasi terkait kemungkinan terjadinya banjir, H. Ramli menjelaskan bahwa ada banyak lahan yang bebas banjir sehingga tidak perlu khawatir akan banjir saat budidaya ikan air tawar ini.
Pemerintah Kecamatan Sembakung Atulai sendiri telah berupaya mengusulkan budidaya ikan air tawar sejak tahun 2017.
“ Kita jangan usulkan bibitnya dulu, tapi kolamnya dulu, nanti bibit datang belum ada kolam jadinya dibuang saja bibit ke sungai karena tidak ada kolamnya”, tambah pria yang juga telah memiliki kolam budidaya ikan air tawar ini.
Menurutnya, Jenis ikan nila bisa berkembang baik di Sembakung Atulai, demikian juga dengan ikan lele, dan jenis ikan air tawar lainnya.
Terkait dengan ketersediaan benih, H. Ramli mengaku tidak merasa kesulitan karena bisa dibeli di BBI Malinau (Balai Benih Ikan) Malinau yang jaraknya tidak terlalu jauh dari wilayah Kecamatan Sembakung Atulai. (Tim Liputan)